Sunday, November 14, 2010

Biografi Louis Pasteur

Louis Pasteur 91822-1895) lahir di kota Dole tahun 1822, bagian timur Perancis. Sebagai mahasiswa di Paris dia memperdalam ilmu pengetahuan. Kegeniusannya belum tampak tatkala jadi mahasiswa bahkan salah seorang mahagurunya menganggap Pasteur "sedang-sedang" saja dalam ilmu kimia. Baru sesudah dia meraih gelar Doktor di tahun 1847, Pasteur membuktikan ucapan profesornya keliru besar. Penyelidikannya tentang asam traktat (tartaric acid) pada kaca mengangkat derajatnya ke tingkat ahli kimia yang tersohor di saat umurnya baru dua puluh enam tahun.

Kemudian dia mengalihkan perhatiannya kepada penyelidikan tentang peragian dan membuktikan bahwa proses ini persis seperti proses yang terjadi pada sejenis mikro organisme lainnya dapat memprodusir hasil-hasil yang tidak dikehendaki dalam hal peragian minuman. Pendapat ini segera menuntunnya kegagasan lain bahwa semacam mikro organisme dapat pula menghasilkan hal-hal yang tidak diharapkan dan dapat membawa pengaruh baik terhadap manusia maupun hewan.

Pasteur dalam laboratoriumnya

Pasteur bukanlah orang pertama yang memasalahkan teori baksil penyakit. Hipotesa serupa telah pernah dikembangkan lebih dulu oleh Girolamo Fracastoro, Friedrich Henle dan banyak lainnya lagi. Tetapi, Pasteurlah yang paling menonjol dalam hal teori kuman penyakit yang dibuktikannya lewat serentetan percobaan dan demonstrasi yang merupakan faktor utama dan meyakinkan masyarakat cerdik pandai bahwa teorinya benar.

Apabila penyakit disebabkan oleh baksil, tampaknya masuk akal bahwa dengan mencegah masuknya baksil itu ke dalam tubuh manusia, penyakit itu bisa dihindari. Karena itu Pasteur menekankan pentingnya metode antiseptik buat para dokter, dan dia punya pengaruh besar terhadap Joseph Lister yang memperkenalkan cara antiseptik kedalam bidang pembedahan.

Bakteri yang berbahaya dapat memasuki tubuh manusia lewat makanan dan minuman. Pasteur mengembangkan teknik (biasa disebut pasteurisasi) untuk memusnahkan mikro organisme dalam minuman. Teknik ini, jika dipraktekkan, dapat membinasakan susu yang kejangkitan hama sebagai penyebab infeksi.

Tatkala umurnya mendekati pertengahan lima puluhan, Pasteur beralih lagi perhatiannya kepada penyelidikan baksil penyakit ternak, sejenis penyakit infeksi serius yang menyerang binatang ternak dan binatang-binatang lain, tidak kecuali manusia. Pasteur mampu menunjukkan bahwa sejenis baksil menjadi sebab sesuatu penyakit. Karya lebih penting lainnya ialah pengembangan tekniknya memproduksi corak baksil penyakit ternak yang sudah dilemahkan. Dengan cara disuntikkan ke tubuh ternak, baksil penyakit yang sudah dilemahkan ini dapat menimbulkan penyakit yang ringan dan tidak mengakibatkan fatal sehingga memungkinkan ternak-ternak itu memperoleh kekebalan untuk menghadapi penyakit normal. Demonstrasi Pasteur di depan umum mengenai efektivitas teknik mengebalkan hewan dari baksil penyakit ternak menimbulkan kegemparan. Segera disadari bahwa metode umum dapat digunakan untuk pencegahan rupa-rupa penyakit masyarakat.

Pasteur dengan alat bakterinya

Penemuan pribadi Pasteur yang paling termasyhur adalah pengembangan teknik penyuntikan terhadap manusia untuk mencegah penyakit Rabies yang ditakuti. Lain-lain ilmuwan, dengan meniru gagasan dasar Pasteur, sejak itu mengembangkan vaksin untuk mencegah lain-lain penyakit berat seperti tifus dan poliomyelitis.

Pasteur, seorang yang suka kerja luar biasa banyak, menciptakan penemuan-penemuan kurang penting namun tetap berguna bagi keharuman namanya. Adalah tak lain dari penemuannya --melebihi arti penemuan orang-orang lain-- yang secara meyakinkan mendemonstrasikan bahwa mikro organisme tidak tumbuh lewat pembiakan. Pasteur juga menemukan fenomena anaerobiosis, misalnya sesuatu mikro organisme dapat hidup dalam ketiadaan udara maupun oksigen. Karya Pasteur mengenai penyakit ulat sutera mendatangkan nilai komersial yang tinggi. Penemuan lainnya adalah pengembangan vaksin untuk mencegah berjangkitnya penyakit kolera pada ayam dan penyakit yang menyerang unggas. Pasteur menghembuskan nafas terakhir di dekat Paris tahun 1895.

Orang sering membuat bandingan antara Pasteur dengan Edward Jenner, ahli fisika Inggris yang mengembangkan vaksin untuk pencegahan cacar. Meskipun Jenner melakukannya 80 tahun sebelum Pasteur, saya menganggap arti penting Jenner tidaklah sebesar Pasteur, karena sistem pengebalannya berlaku hanya untuk satu jenis penyakit saja, sedangkan sistem Pasteur dapat --dan telah terbukti-- ampuh untuk mengebalkan terhadap banyak penyakit.

Pasteur pada usia lanjut

Terhitung sejak pertengahan abad ke-19, kebutuhan hidup penduduk dunia nyaris bertambah dua kali hpat. Pertambahan kebutuhan yang bukan kepalang cepat dan beraneka luas jangkauannya ini lebih hebat dari apa yang pernah terjadi di sepanjang sejarah ummat manusia. Akibatnya, pengetahuan modern dan dunia kedokteran sebetulnya telah menyuguhkan kita masa kehidupan yang kedua. Apabila penambahan jangka perpanjangan ini dapat dihubungkan dengan semata-mata karya usaha Pasteur, saya tidak ragu dan bimbang lagi menempatkannya pada tingkat pertama dalam daftar urutan buku ini. Bagaimanapun, sumbangan Pasteur begitu mendasarnya sehingga tak perlu dipertanyakan lagi bahwa Pasteur punya saham besar dalam hal mencegah angka kematian pada akhir abad ini. Dan karena itu Pasteur layak ditempatkan dalam urutan tinggi daftar buku ini.

Aristoteles

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
i
Filsuf barat
Filsafah kuno
Aristotle Altemps Inv8575.jpg
Patung Aristotle.
Nama: Ἀριστοτέλης, Aristotélēs
Lahir: 384 BC Stageira, Chalcidice, {{{birth_place}}}
Meninggal: 322 BC (age 61 or 62) Euboea, {{{death_place}}}
Aliran/tradisi: Peripatetic school
Aristotelianism
Minat utama: Physics, Metaphysics, Poetry, Theatre, Music, Rhetoric, Politics, Government, Ethics, Biology, Zoology
Gagasan penting: Golden mean, Reason, Logic, Passion
Dipengaruhi: Parmenides, Socrates, Plato, Heraclitus, Democritus
Mempengaruhi: Alexander the Great, Avicenna, Averroes, Maimonides, Albertus Magnus, Thomas Aquinas, Duns Scotus, Ptolemy, Copernicus, Galileo
Aristoteles menurut Raphael, dalam lukisan Sekolah Athena (Akademia Athena) School of Athens.

Aristoteles (Bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM322 SM) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia menulis berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat


Riwayat hidup

Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM.Ayahnya adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari Makedonia Pada usia 17 tahun, Aristoteles menjadi murid Plato.[1] Belakangan ia meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena selama 20 tahun.] Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari Makedonia.Saat Alexander berkuasa di tahun 336 SM, ia kembali ke Athena.Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya sampai tahun 323 SM.Perubahan politik seiring jatuhnya Alexander menjadikan dirinya harus kembali kabur dari Athena guna menghindari nasib naas sebagaimana dulu dialami Socrates. Aristoteles meninggal tak lama setelah pengungsian tersebut.Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan.]

Pemikiran

Filsafat Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan yang pertama ketika dia masih belajar di Akademi Plato ketika gagasannya masih dekat dengan gurunya tersebut, kemudian ketika dia mengungsi, dan terakhir pada waktu ia memimpin Lyceum mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain kontribusinya di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, Ilmu Alam dan karya seni.

Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam.

Berlawanan dengan Plato yang menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Pemikiran lainnya adalah tentang gerak dimana dikatakan semua benda bergerak menuju satu tujuan, sebuah pendapat yang dikatakan bercorak teleologis. Karena benda tidak dapat bergerak dengan sendirinya maka harus ada penggerak dimana penggerak itu harus mempunyai penggerak lainnya hingga tiba pada penggerak pertama yang tak bergerak yang kemudian disebut dengan theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan.Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking).

Hal lain dalam kerangka berpikir yang menjadi sumbangan penting Aristoteles adalah silogisme yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan yang baru yang tepat dari dua kebenaran yang telah ada. Misalkan ada dua pernyataan (premis):

  • Setiap manusia pasti akan mati (premis mayor).
  • Sokrates adalah manusa (premis minor)
  • maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sokrates pasti akan mati

Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.

Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya melingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali seperti Fisika, Astronomi, Biologi, Psikologi, Metafisika (misalnya studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika dan puisi]

Di bidang seni, Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan dalam buku Poetike. Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan. Ia mengatakan bahwa pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan penglihatan. Menurut Aristoteles keindahan menyangkut keseimbangan ukuran yakni ukuran material. Menurut Aristoteles sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan artistik yang merupakan hasil [[chatarsis]] disertai dengan estetika. Chatarsis adalah pengungkapan kumpulan perasaan yang dicurahkan ke luar.Kumpulan perasaan itu disertai dorongan normatif. Dorongan normatif yang dimaksud adalah dorongan yang akhirnya memberi wujud khusus pada perasaan tersebut. Wujud itu ditiru dari apa yang ada di dalam kenyataan.].aristoteles juga mendefinisikan pengertian sejarah yaitu Sejarah merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkrit.

Pengaruh

Meskipun sebagian besar ilmu pengetahuan yang dikembangkannya terasa lebih merupakan penjelasan dari hal-hal yang masuk akal (common-sense explanation), banyak teori-teorinya yang bertahan bahkan hampir selama dua ribu tahun lamanya. Hal ini terjadi karena teori-teori tersebut karena dianggap masuk akal dan sesuai dengan pemikiran masyarakat pada umumnya, meskipun kemudian ternyata bahwa teori-teori tersebut salah total karena didasarkan pada asumsi-asumsi yang keliru.

Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan pemikiran keagamaan lain pada umumnya. Penyelarasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad ke-13, dengan teologi Yahudi oleh Maimonides (1135 – 1204), dan dengan teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126 – 1198). Bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak saja dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know", sebagaimana yang kemudian dikatakan oleh Dante Alighieri.


C © updated 27062004






► e-ti/
Nama:
Aristoteles
Lahir:
Stagirus, Macedonia, tahun 384 sM
Meninggal:
Chalcis, Yunani, pada tahun 322 sM.
Ayah:
Nicomachus (Dokter di istana Amyntas III, raja Macedonia, kakek Alexander Agung)
Istri:
Pythias
Herpyllis
Anak:
Nicomachus (sama dengan nama ayahnya)
Julukan:
- Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman.
- Bapak peradaban Barat
- Bapak ensiklopedi
- Bapak ilmu pengetahuan
- atau Guru(nya) para ilmuwan.
Penemuan:
- Logika (ilmu mantik: pengetahuan tentang cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat). - Biologi, fisika, botani, astronomi, kimia, meteorologi, anatomi, zoologi, embriologi, dan psikologi eksperimental.
Pendiri:
- Akademi di Assus.
- Akademi di Mytilene
- Akademi di Lyceum, Athena, tahun 335 sM.

Istilah-istilah ciptaan Aristoteles masih dipakai sampai sekarang:
Informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu, substansi, materi, esensi, dan sebagainya.

Aristoteles

Bapak Ilmu Pengetahuan


Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman, bapak peradaban Barat, bapak ensiklopedi, bapak ilmu pengetahuan, atau guru(nya) para ilmuwan adalah berbagai julukan yang diberikan pada ilmuan ini. Berbagai temuannya seperti logika yang disebut juga dengan ilmu mantik yaitu pengetahuan tentang cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat, membuat namanya begitu dikenal oleh setiap orang di seluruh dunia yang pernah mengecap pendidikan.

Begitu juga dengan biologi, fisika, botani, astronomi, kimia, meteorologi, anatomi, zoologi, embriologi, dan psikologi eksperimental merupakan temuannya juga. Penemuan-penemuan yang

Sudah 2.000 tahun lebih, namun istilah-istilah yang dipakainya pada berbagai ciptaan atau temuannya masih dipakai sampai sekarang, seperi: informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu, substansi, materi, esensi, dan sebagainya. Disamping itu, ia juga seorang pengarang yang telah menghasilkan lebih dari 50 buah buku yang semuanya dilengkapi dengan uraian yang sistematis, jelas, dan dalam.

Pria yang lahir di Stagirus, Macedonia, pada tahun 384 sM, inilah orang pertama di dunia yang dapat membuktikan bahwa bumi bulat. Pembuktian yang dilakukannya dengan jalan melihat gerhana.

Sepuluh jenis kata seperti yang dikenal orang saat ini seperti; kata kerja, kata benda, kata sifat, dan sebagainya merupakan pembagian kata hasil pemikirannya. Dia jugalah yang mengatakan bahwa “manusia adalah makhluk sosial”, bahwa “tiap pernyataan harus dibuktikan kebenarannya”, bahwa “kunci pengetahuan adalah logika”, dan “dasar pengetahuan adalah fakta”.

Aristoteles adalah ilmuan yang religius. Ia sangat percaya akan kuasa Tuhan. “Semua yang bergerak di alam semesta ini bergerak menuju Tuhan” katanya. Maka, “orang yang ingin bahagia harus berbuat baik sebanyak-banyaknya”, katanya lagi.

Ayahnya yang bernama Nicomachus, seorang dokter di istana Amyntas III, raja Macedonia, kakek Alexander Agung, meninggal ketika Aristoteles berusia 15 tahun. Karenanya, ia kemudian dipelihara oleh Proxenus, pamannya- saudara dari ayahnya. Pada usia 17 tahun ia masuk akademi milik Plato di Athena. Dari situlah ia kemudian menjadi murid Plato selama 20 tahun.

Dengan meninggalnya Plato pada tahun 347 sM, Aristoteles meninggalkan Athena dan mengembara selama 12 tahun. Dalam jenjang waktu itu ia mendirikan akademi di Assus, dan menikah dengan Pythias yang tak lama kemudian meninggal. Ia lalu menikah lagi dengan Herpyllis yang kemudian melahirkan baginya seorang anak laki-laki yang ia beri nama Nicomachus, seperti nama ayahnya. Pada tahun-tahun berikutnya ia juga mendirikan akademi di Mytilene. Saat itulah ia sempat jadi guru Alexander Agung selama 3 tahun.

Di Lyceum, Athena pada tahun 335 sM, ia juga mendirikan semacam akademi. Di sinilah ia selama 12 tahun memberikan kuliah, berpikir, mengadakan riset dan eksperimen, serta membuat catatan-catatan dengan tekun dan cermat.

Pada tahun 323 sM Alexander Agung meninggal. Karena takut dibunuh orang Yunani yang membenci pengikut Alexander, Aristoteles akhirnya melarikan diri ke Chalcis. Tapi ajal memang tak mengenal tempat. Mau bersembunyi kemanapun, kalau ajal sudah tiba tidak ada yang bisa menolak. Demikian juga dengan tokoh ini, satu tahun setelah pelariannya ke kota itu, yaitu tepatnya pada tahun 322 sM, pada usia 62 tahun ia meninggal juga di kota tersebut, Chalcis, Yunani. ► atur/mlp-ms

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)






.

Wednesday, November 10, 2010

Vote Komodo Island for the New Seven Wonders of Nature

Komodo (island)
From Wikipedia, the free encyclopedia

Komodo
Northern tip of the island
Geography
Location South East Asia
Coordinates 8°33′S 119°27′E / 8.55°S 119.45°E / -8.55; 119.45Coordinates: 8°33′S 119°27′E / 8.55°S 119.45°E / -8.55; 119.45
Archipelago Lesser Sunda Islands
Area 390 km2 (151 sq mi)
Country
Indonesia
Province East Nusa Tenggara
Demographics
Population c. 2000
Ethnic groups Bugis, others

Komodo is one of the 17,508 islands that make up the Republic of Indonesia. The island has a surface area of 390 km² and over 2000 inhabitants. The inhabitants of the island are descendants of former convicts who were exiled to the island and who have mixed themselves with the Bugis from Sulawesi. The population are primarily adherents of Islam but there are also Christian and Hindu minorities.

Komodo is part of the Lesser Sunda chain of islands and forms part of the Komodo National Park. Particularly notable here is the native Komodo dragon. In addition, the island is a popular destination for diving. Administratively, it is part of the East Nusa Tenggara province.
Vegetation on Komodo Island
Contents
[hide]

* 1 Location
* 2 Fauna
* 3 First contact
* 4 See also

[edit] Location

Komodo lies between the substantially larger neighboring islands Sumbawa to the west and Flores to the east.
[edit] Fauna

The island is famous not only for its heritage of convicts but also for the unique fauna which roam it. The Komodo dragon, the world's largest living lizard, takes its name from the island. A type of monitor lizard, it inhabits Komodo and some of the smaller surrounding islands.
Komodo Dragon
[edit] First contact

The first reported human visitor to the Island was Dutch Officer Van Steyn van Hensbroek in 1910.

Sunday, September 19, 2010

Thursday, September 16, 2010

Quileute Legends




Quileute Legends
Posted by Medicine Man under Quileute Tribe

Quileute refers to a traditional Indian tribe. Stephenie Meyer mentions this tribe in her book and movie series, the Twilight saga. In Meyer’s novel, Jacob, Bella’s friend, is Indian and is related to the Quileute tribe. There are many myths, legends and stories associated with this tribe. The most well-known myth is the creation myth.

The creation myth is about the origin of the tribes. This myth involves a hero named Q’wati. In English, he is commonly known as the Transformer. The Q’wati was almost like a teacher. He told the people how they should be and taught them how to build houses and how to survive. Without the Q’wati’s words, the tribes wouldn’t have survived or prospered. The Q’wati did not only influence the creation of people, he influenced the creation of animals as well.

One day, he came upon Beaver sharpening his knife and asked him what he was sharpening the knife for. Beaver told him that he was planning on killing Q’wati. In response, the Q’wati stuck the knife Beaver was sharpening into his tail and told Beaver that he will always have the knife stuck in his tail, could only slap the water with his tail and had to dive whenever anyone came near.

Later, the Q’wati came across Deer. Deer also admits that he is planning on killing Q’wati. So, the Q’wati takes the shell Deer is sharpening and plunges it into the ears of Deer. He tells Deer that from now on, he will be afraid of people, run away from them, then stop and look back.

Next, the Q’wati comes to Q’wayi’t’soxk’a river, but finds no people. He spits on his hand and rubs them together, removing the dead skin. As the dead skin falls into the water, people appear. He tells the people that the name of the tribe is Q’wayi’t’sox and that they should live there.

Soon after, the Q’wati comes across the Hob people. These people walked on their hands, instead of their feet. The Q’wati goes up to them and tells them that they will now walk on their feet and will catch lots of smelt in the water.

The Q’wati reaches the Quileute land. He doesn’t see any people, but he sees two wolves. The Q’wati transforms the wolves into people. He tells the people that they shall be brave and strong and only have one wife, unless they are a chief. A chief will be the only member of the tribe that is allowed to have four or eight wives.

Continuing his journey, he soon comes across the Ozette people, but he only saw two dogs. He transforms the dogs into people and tells them to search around the rocks to find sea-food.

Lastly, he finds the Neah people. These people did not know how to fish, so they were on the verge of dying. The Q’wati did not want to see them die, so he showed the people how to fish and then told them there would be a lot of fish in the Neah bay.
1 COMMENT
The Quileute People
Posted by Medicine Man under Quileute Tribe

The Quileute are indigenous North Americans who inhabit the state of Washington in the United States of America. The population of the tribe is quite less – approximately around seven hundred to eight hundred. The Quileute people inhabited the Indian Reservation area which was given to them after having successfully negotiated the Quinault Theory in 1855. The 2000 Census reported that only about 400 people inhabited the reservation and the total land enclosed by the reservation was merely about 1000 acres. The tribe has its own government with its own terms and regulations. The Quileute relied on inland fishing and fishing from the Pacific Ocean for food and they built the longhouses to protect themselves from the might and rage of the winter season. The tribes were also great whalers and they depended on fish for their livelihood. The people of the tribe also made boats, canoes, cargo boats and were skilled sailors like the Vikings. They also wove beautiful baskets and Mother Nature satisfied most of their needs. They were skilled in making waterproof hats and skirts to guard themselves during a rain. They are renowned for making dog hair blanket which is made out of dog’s fur.

The main population center of the Quileute tribes is the community of La Push. La Push is a community in west-Washington in USA. It boasts of really good natural beauty and is a tourist spot. The word La Push in an infusion means ‘the mouth’. The name describes the community’s location at the mouth of the river. Today, due to the increasing number of tourists, La Push has many resorts facing the oceans, Seafood Company and other marine related businesses. The traditional skills and craft of the tribe is being taught at schools at a young age. The Quileute days are celebrated in La Push every year from July 17 to July 19. The extravaganza includes sports events, dancing, singing, traditional salmon bake, food concessions and a lot of interesting things.

The Quileute people were very religious and pious. According to Quileute beliefs, on attaining puberty, the boys would go out on a quest to find supernatural powers and return as a dignified man. They also believed that these powers were not eternal; the power would wear off at some point of time. To ensure everyone’s well being and for a good season, a salmon ceremony was performed. The people believed that each person in their tribe had his/her own guardian. The guardian was worshipped along with the other Gods like Sun and the Universe. After colonization of America by Europeans, the religion was long lost and forgotten. According to the Quileute folklore, the Quileute descended from wolves. It proclaims that mythical characters called Dokibatt and K’wa’iti was responsible for creating the first ever Quileute tribe whose name was Alpha, by transforming a wolf. In ancient times, there were six communities that represented the elk hunter, the fisherman, the whale hunter, the medicine man, the weather predictor. The creator was honored by the medical dance with the wolf dance. The Quileute tribe features in many books like Stephenie Meyer’s Twilight series, Susan Sharp’s Spirit Quest, John Nance’s Saving Cascadia.

The tribe is well renowned for their unique language. Their language is known as the Quillayute which is a part of the Chimakoan family of languages. The Chimakoan tribe was the only other tribe who spoke a language from the same language family. The Chemcaum language of the Chimakoan tribe was long lost when the tribe was wiped off by Chief Seattle and other tribes. The Quillayute language is spoken by a few today and is on the brink of dying out. The words in the language are quite long and the language does not have any nasal sound – m or n. Quileute tribes needed to be taken care of and their rich culture and traditions must be preserved.
21 COMMENTS
Revisiting LaPush
Posted by Medicine Man under La Push

La Push is a small region of land almost an island unto itself on the northern west cost of Washington’s most westerly peninsula that does not come under the rule of any municipality and are free from taxes of any kind. It is situated in Clallam County, Washington, United States. La Push is a picturesque place with natural landscape and beauty. It is also famous for whale watching and surfing. La Push is part of the community, Quileute tribe, the northern western Native American tribe of North America of Indian Reservation and has lived here for thousands of years and manages the whole place themselves. This area is excellent for fishing conditions for king, Coho, Chinook silver salmon, halibut and Cod. The major tourist attractions are Ocean park resort near James beach, Olympic National Park Rialto Beach and James Island. The area is rich in flora and fauna and hence wildlife in natural form and millions of birds can be viewed here.

The closest city is Forks which is named after the forks in nearby rivers namely Sol, Ducs, Quillayute and Bagacheil. The population of this place is only three thousand to four thousand. The main sources of income earlier were by the timber industry. But recently people are relying on Clallam Bay Correction centre and Olympic Corrections Centre as a source of jobs. This city too is importantly used as a plot of story in twilight series of novels by Stephenie Meyer . The story is based on this place, La Push and Quileute tribe. In recent years, the city has gained notability for being a key setting in the movie Twilight.

The Quileute tribe have a language native to them only and does not use any “m” or “n” sounds featuring very long words. There is legend that says Quileute tribes were created from wolves by a supernatural power or the mythical icon named Dokibatt, K’w’att thought as the trickster, the transformer and the changer. Quileute tribes used to built Cedar Canoes of all sizes, as small as two men and as large as to be capable of carrying three tonnes of load. They are known as best sealers and the second best whalers. They bred special woolly hared dogs. The woolly hair of these dogs can be spun into precious blankets.

According to the stories, the Chimacum were Quileutes’ only kin. They were separated by a great flood. The Chimacum were swept to the Quimper Peninsula, and then wiped out by Chief Seattle and Suquamish tribe in 1860. The first contact of the modern world happened in 1855 when the Quileute tribes signed a treaty with representatives of Territorial Governor Issac Stevens. President Grover Cleveland in February 1889 gave an executive order to give one mile reservation to the Quileute community having 252 inhabitants at the time. The population decreased due to the destruction by arson in 1889.The people here in La Push celebrates from July 17 to July 19 as Quileute days. The people celebrate these Days with fireworks display with traditional salmon bake, dancing, singing, music, softball tournament, and many other sports,art and craft display and potlatch ceremonies.